Ditulis Oleh : Rizki Amelia
Departemen Kaderisasi
Buat apa berdakwah jika hanya kepada “dia” kita memberi
tausyiah ? Buat apa berdakwah jika hanya kepadanya kita mengingatkan untuk
sholat tahajud ? Buat apa dakwah jika di hati kita hanya ada seorang mad’u ?
buat apa dakwah jika hanya seorang yang membutuhkan kita? so, jika saat ini
kita terserang virus merah jambu, tidur saja di kamar. Bayangkan wajahnya !
buat puisi sebanyak-banyaknya tentang dia ! persetan dengan rekruitmen kader
yang meminta waktu dan tenaga ! mending pikirkan saja si dia. Penuhi
kebutuhannya ! dan selamat ! kamu akan sukses menjadi manusia yang egois !
Jangan pernah berkata dunia membutuhkan saya ! jika
kenyataannya, kita hanya memikirkan dia. Jangan pernah memikirkan ummat, jika
dalam benak kita hanya berisi pertanyaan : apa makanan kesukaannya ? siapa
teman terdekatnya ? berapa ukuran sepatunya ? apa hobinya ? lewat mana dia
berangkat kuliah ? bahkan mencoba menghafalkan jadwal kuliahnya !
Demikianlah dahsyatnya virus merah jambu jika sudah
menyerang kita. Kita tidak akan sempat memikirkan orang lain, karena dalam hati
kita hanya ada seseorang. Kita akan tenggelam dalam lamunan demi lamunan yang
membius seluruh aktivitas kita. Dan jika virus ini sudah sangat parah, kita
pasti ‘pingsan’ dibuatnya.
Untuk kamu para aktivis dakwah simaklah kata-kata mutiara di
bawah ini (lupa dari mana sumbernya)
Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad diinik…
Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad da’watik…
Love is a give (cinta adalah berkah)…
Bahkan salah seorang ikhwan mengatakan :
Love is the essence of life (cinta adalah inti sari
kehidupan)
Cinta Allah yang membuat bumi ada
Cinta Allah yang membuat sang surya bersinar
Cinta antar manusia yang mambuat hidup tenteram dan nyaman…
Ketika kita mencintai, tidak ada kata pamrih disana…
Yang ada hanya memberi tanpa mengharap menerima…
Mirip seperti itulah menjadi seorang da’i…
Dia harus siap mengorbankan hidup dan matinya demi dakwah…
Dia selalu memberi untuk islam, tanpa mengharap menerima
untuk setiap kerja dakwahnya…
Itulah ikhlas …
Siap menjadi jundi dan pada saat yang sama siap menjadi
qiyadah…
Siap mengeluarkan utang untuk dakwah…
Siap mengeluarkan tenaga untuk dakwah…
Bahwa hubungan ikhwan aktivis dakwah adalah seperti saudara…
Cukup sampai disana…
Kalaupun terjadi gangguan hati yang merupakan sunnatullah
akibat adanya intensitas,
Tidak akan melabihi taraf simpati antar kader
Kecuali Allah menakdirkan kesempatan padanya untuk
menyelesaikan setengah agamanya…
Jika Allah telah menentukan jodoh untuk kita, bahkan sebelum
kita lahir,
Mengapa kita takut menjadi perawan tua dan jejaka jomblo…?
Masih panjang langkah dakwah kita
Masih begitu banyak lahan dakwah yang belum kita jamah…
Ada satu hal yang akan datang dengan sendirinya pada kamu,
yaitu jodoh…
Sehingga jangan sampai hal ini membuat kita ragu akan janji
Allah pada kita…
Jangan sampai dakwah kita berpenyakit hanya karena masalah
ini…
Sangat cengeng dan kekanak-kanakan,
Bila sampai ada aktivis dakwah yang terjangkiti hal ini
(VMJ: Virus Merah Jambu)
Da’wah adalah sesuatu yang suci….
Qod aflaha man zakkaha (beruntunglah bagi yang memersihkan
diri)
Wa qod khoba man dassaha (dan celakalah bagi orang yang
mengotori dirinya)
Sehingga orang yang berhak dan akan bertahan dalam jalan
ini,
Adalah orang-orang yang niat ikhlas membersihkan dirinya…
Dan ikut tabiyah dengan keikhlasan,
Bukan karena ingin menikah dengan akhwat A atau B
Dia beraksi dan berdemontrasi untuk menyuarakan yang hak di
depan penguasa yang dzolim
Bukan ingin ketenaran…
Dia berdakwah ingin menuju jannahNya ,
Bukan ingin mendapatkan jabatan, fans atau lainnya …
Ingat ikhwan wa akhwat fillah,
Seperti disampaikan Ust. Amirudin :
Untuk ikhwan…
Bila kamu istiqomah di jalan dakwah ini,
Bidadari telah menuggumu di surga nanti…
Untuk akhwat…
Bila kamu istiqomah di jalan dakwah ini ,
Kamu lebih baik dari bidadari yang terbaik yang ada di surga
Kebenaran hakiki hanya milik Allah…
Dan di yaumul qiiyamah kelak akan ditentukan
Kebenaran akan hal-hal yang kita perdebatkan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar